![]() |
Kang Dedi Mulyadi memberikan penjelasan tentang logo baru RSUD Welas Asih (Dok. Tangkapan layar YouTube KDM) |
Gakojabar - Kesehatan adalah pilar utama kemajuan suatu daerah. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berkomitmen terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan.
Salah satunya melalui pengembangan RSUD Al-Ihsan yang kini jadi RSUD Welas Asih.
Dalam kunjungan tersebut Kang Dedi Mulyadi memberikan perhatian khusus terhadap berbagai aspek.
Mulai dari interaksi langsung dengan pasien hingga rencana strategis pengembangan fasilitas.
Kunjungan ini menyoroti bagaimana RSUD Al-Ihsan berupaya memberikan pelayanan terbaik sekaligus merancang masa depan yang lebih baik bagi masyarakat.
Fokus pada Pelayanan Pasien dan Kepuasan Masyarakat
Salah satu momen penting dalam kunjungan tersebut adalah interaksi langsung dengan keluarga pasien stroke.
Diskusi mengenai kondisi pasien, serta kemudahan akses layanan bagi pengguna BPJS menjadi sorotan utama.
Dikutip dari channel YouTube KDM beliau menyatakan.
"Masyarakat harus merasakan betul bahwa layanan kesehatan itu mudah diakses dan berkualitas, terutama bagi mereka yang mengandalkan BPJS. Kepuasan pasien adalah cerminan keberhasilan kita semua."
Visi Pengembangan Fasilitas dan Akuisisi Lahan Strategis
Pengembangan RSUD Al-Ihsan tidak berhenti pada pelayanan, tetapi juga merambah ke perluasan fasilitas fisik.
Pembahasan mengenai akuisisi lahan menjadi agenda krusial.
Dua bidang tanah, masing-masing seluas 700 meter dan 300 meter, menjadi fokus diskusi untuk pengembangan layanan MCU, perluasan rumah sakit, hingga pembangunan struktur parkir bertingkat.
Rencana pembelian lahan oleh pemerintah provinsi menunjukkan keseriusan dalam mendukung visi jangka panjang rumah sakit.
Dedi Mulyadi menekankan pentingnya langkah ini: "Investasi pada infrastruktur kesehatan adalah investasi pada masa depan generasi. Lahan yang memadai akan memungkinkan kita membangun fasilitas yang lebih modern dan komprehensif, menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat yang terus bertumbuh."
Penanganan Isu Lingkungan: Penambangan Ilegal yang Mengganggu
Di tengah fokus pada pengembangan, perhatian juga diberikan pada isu lingkungan yang berdampak pada masyarakat sekitar rumah sakit.
Operasi penambangan batu ilegal yang menimbulkan gangguan menjadi perhatian serius.
Arahan untuk memeriksa perizinan dan menghentikan aktivitas yang tidak sah menunjukkan komitmen terhadap ketertiban dan kesejahteraan lingkungan.
Terkait hal ini, Dedi Mulyadi dengan tegas menyatakan, "Kita tidak bisa membiarkan aktivitas ilegal mengganggu ketenangan dan kesehatan masyarakat. Perizinan harus jelas, dan jika tidak sesuai aturan, harus segera dihentikan demi kenyamanan bersama."
Layanan Unggulan dan Proyeksi Investasi Masa Depan
RSUD Welas Asih dikenal unggul dalam penanganan berbagai penyakit kritis seperti kanker payudara, jantung, diabetes, stroke, dan ginjal.
Keunggulan ini akan terus diperkuat dengan rencana pengembangan ambisius:
Tahun 2025: Alokasi Rp 44 miliar untuk pembangunan dua gedung baru: satu untuk layanan stroke dan satu lagi untuk pengembangan teknologi nuklir dalam pengobatan kanker.
Tahun 2026: Alokasi Rp 81 miliar untuk penyelesaian gedung F (lantai 2-5) khusus layanan stroke.
Selain itu, rumah sakit juga berencana mengembangkan layanan VIP. Dedi Mulyadi melihat ini sebagai strategi cerdas:
"Pengembangan layanan VIP bukan hanya untuk segmen tertentu, tetapi juga sebagai sumber pendapatan yang bisa kita gunakan untuk mensubsidi dan meningkatkan kualitas pelayanan bagi pasien kurang mampu. Ini adalah model keberlanjutan yang harus kita dorong."
Identitas Baru: Logo RSUD Welas Asih yang Penuh Makna
Kunjungan tersebut juga menjadi momen penting peresmian logo baru rumah sakit.
Logo ini bukan sekadar simbol, melainkan representasi filosofi yang mendalam, menggabungkan kaligrafi Islam "Arrahman Arrahim", simbol Jawa Barat, serta elemen yang melambangkan siklus hidup dan kebajikan.
Selain itu juga akan ada pembuatan prasasti sebagai penghormatan kepada para pendiri rumah sakit.***
Sumber: YouTube KDM
Komentar
Posting Komentar